Rumahweb Blog
Banner - Apa itu Cross Selling Arti, Fungsi, dan Contoh Strateginya

Apa itu Cross Selling? Arti, Fungsi, dan Contoh Strateginya

Cross selling adalah salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan dalam kegiatan marketing. Pada dasarnya, cross selling adalah teknik menawarkan produk tambahan lain guna mendukung performa produk yang sudah dibeli sebelumnya.

Strategi marketing satu ini sangat gencar dilakukan, terutama dalam bisnis online. Penggunaan algoritma dalam situs-situs e-commerce maupun media sosial semakin memudahkan penerapan strategi cross selling.

Cross selling adalah teknik marketing yang penting diterapkan untuk memperluas penjualan sebuah bisnis. Pada artikel kali ini, Rumahweb Indonesia akan membahas seluk-beluk cross selling, mulai dari pengertian, fungsi, hingga contohnya.

Tidak usah berlama-lama lagi, yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Apa itu Cross Selling

Jika Anda baru mendalami bidang marketing dan bisnis, mungkin Anda akan bertanya-tanya, apa itu cross selling. Cross selling adalah teknik pemasaran, di mana penjual menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

Dapat dikatakan, cross selling adalah strategi memasarkan produk apapun yang berhubungan dengan produk utama.

Misalnya, saat Anda ingin membeli roti, pihak kasir biasanya akan menawarkan selai atau meses sebagai pelengkap roti yang Anda beli. Atau ketika Anda membeli sebuah handphone, kemudian pegawai toko menawarkan screen guard atau case.

Dalam bisnis online, cross selling umumnya dilakukan secara otomatis melalui algoritma. Biasanya cross selling dapat dilihat dari munculnya produk-produk rekomendasi yang berkaitan dengan produk utama.

Fungsi Cross Selling

Cross selling termasuk strategi pemasaran yang terbukti ampuh untuk meningkatkan penjualan. Beberapa fungsi lain dari cross selling adalah:

1. Meningkatkan Penjualan

Fungsi utama dari cross selling adalah untuk meningkatkan penjualan. Cross selling dapat dilakukan jika perusahaan ingin mendorong konsumen membeli lebih banyak produk atau layanan mereka.

Selama proses pembelian, konsumen tersebut akan diperkenalkan dengan produk terkait yang sifatnya melengkapi produk utama dengan harapan konsumen akan membeli produk tambahan tersebut.

2. Mengurangi Biaya Pemasaran

Fungsi lain cross selling adalah dapat menjadi sarana untuk mengurangi biaya pemasaran. Hal ini karena cross selling menargetkan pelanggan yang sudah ada agar membeli lebih banyak produk, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menggaet pelanggan baru.

3. Strategi Promosi

Fungsi selanjutnya dari cross selling adalah sebagai sarana promosi perusahaan. Teknik ini dapat dilakukan jika perusahaan ingin memperkenalkan produk baru dari merek yang sama, dan masih terkait dengan produk utama.

Misalnya, sebuah brand kecantikan menjual produk sabun mandi, lalu meluncurkan produk sponge atau puff mandi dan menawarkannya kepada konsumen yang membeli sabun.

Baca juga artikel: Promosi Produk dengan Website? Paling Ampuh dan Efektif!

4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan dapat menjadi aset sebuah perusahaan. Lewat teknik cross selling, perusahaan dapat meyakinkan pelanggan yang sudah ada untuk menggunakan lebih banyak produk dari perusahaan mereka.

Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memperkenalkan produk terkait. Semakin pelanggan puas, semakin mereka akan loyal.

5. Menawarkan Kemudahan dan Fleksibilitas pada Pelanggan

Fungsi lain cross selling adalah untuk menawarkan kemudahan dan fleksibilitas pada pelanggan. Cross selling dapat dilakukan jika perusahaan ingin menginformasikan produk yang berbeda dari kebutuhan pelanggan.

Tujuannya agar pelanggan semakin mudah menggunakan produk utama. Teknik ini akan membuat pelanggan merasa semua kebutuhannya bisa terpenuhi dalam satu tempat.

Contoh Strategi Cross Selling

Ada banyak contoh strategi cross selling yang banyak dijumpai baik di toko offline maupun online. Beberapa contoh strategi cross selling yang mungkin juga dapat Anda terapkan di bisnis Anda di antaranya:

1. Kasir Supermarket

Strategi cross selling yang paling umum dijumpai adalah di minimarket atau supermarket. Biasanya kasir akan menawarkan produk yang terkait dengan barang-barang yang dibeli konsumennya, misalnya promosi beli 2 gratis 1, atau penawaran tebus murah.

2. Pelayan di Restoran

Contoh lain cross selling adalah penawaran yang sering dilakukan pelayan di restoran. Misalnya, promo paket makanan dan minuman yang harganya hanya selisih sedikit dengan menu makanan tanpa minum.

3. Paket Bundling di E-commerce

Cross selling juga kerap ditemui di e-commerce. Contohnya bisa dilihat dari paket-paket bundling yang biasa ditemui di sebuah toko online atau e-commerce. Misalnya, toko kecantikan yang menawarkan paket bundling krim pagi dan krim malam.

Belajar : Cara Membuat Toko Online Dengan Mudah

4. Fitur Related Product di Toko Online

Selain dari paket bundling, contoh online cross selling adalah fitur ‘related product’ yang ada di toko-toko online. Fitur ini biasanya memanfaatkan algoritma yang secara otomatis menampilkan produk-produk terkait kepada pelanggan yang baru membeli produk utama.

Demikian penjelasan lengkap mengenai cross selling dari Rumahweb Indonesia. Adakah yang ingin Anda terapkan pada bisnis Anda?

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Vote count: 1

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

Cloud Hosting Terbaik Rumahweb

Darin Rania

A mother who dedicate her time to write & create creative contents

banner pop up - Pindah Hosting ke Rumahweb