Rumahweb Blog
banner artikel - apa itu Benchmarking adalah

Mengenal Apa Itu Benchmarking beserta Contohnya

Bagi Anda yang bergelut di bidang bisnis, benchmarking adalah istilah yang sudah tak asing lagi. Singkatnya, benchmarking adalah upaya membuat perbandingan antara satu hal dengan yang lain.

Dalam konteks bisnis, benchmarking bisa berupa membandingkan perusahaan, produk, maupun aspek lainnya dengan kompetitor. Hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan performa usaha Anda.

Meskipun lebih sering dikaitkan dengan dunia bisnis atau manajemen, namun istilah benchmarking juga penting diketahui siapapun, terutama yang pekerjaannya berhubungan dengan organisasi secara luas. Rumahweb Indonesia sudah menyiapkan artikel mengenai benchmarking. Simak, yuk!

Apa itu Benchmarking

Walau lebih banyak digunakan dalam bidang manajemen, tapi benchmarking termasuk istilah yang tidak sulit dipahami bagi orang awam sekalipun.

Benchmarking adalah proses mengukur kualitas produk, program, strategi, maupun kebijakan sebuah organisasi, dengan cara membandingkannya pada kompetitor atau pesaing di industri yang sama. Tujuan utama benchmarking adalah untuk memahami bagaimana dan di bagian mana suatu organisasi perlu berbenah dan meningkatkan kinerja.

Secara sederhana, benchmarking adalah proses atau metode sistematis untuk mengukur kinerja perusahaan, baik berupa produk, layanan, atau yang lainnya, dengan membandingkan aspek serupa yang ada di perusahaan lain yang dianggap terbaik di bidangnya.

Apa itu Benchmark

Benchmarking adalah istilah dari kata ‘benchmark’ yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, benchmark berarti patokan atau tolok ukur. Dalam konteks bisnis, benchmark merujuk pada suatu standar atau tolok ukur untuk membandingkan dan menilai berbagai macam hal.

Manfaat Benchmarking

Dalam melakukan bisnis, penting untuk membandingkan atau melakukan benchmarking ini. Beberapa manfaat benchmarking adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Perbaikan Secara Berkala

Manfaat pertama dari benchmarking adalah untuk melakukan perbaikan secara berkala. Dari kegiatan benchmarking ini, Anda sebagai pelaku bisnis dapat mengetahui bila ada sebuah masalah yang terjadi dalam perusahaan. Semakin cepat masalah diketahui, maka semakin cepat pula masalah tersebut teratasi.

2. Menjaga Performa Perusahaan

Manfaat lain dari benchmarking adalah untuk menjaga performa perusahaan Anda. Dengan membandingkan pada kompetitor, Anda dapat mengetahui nilai perusahaan Anda sendiri.

Selain itu, Anda juga dapat menganalisis aspek apa saja yang perlu dipertahankan, ditingkatkan, maupun dikurangi untuk menjaga performa perusahaan.

3. Meningkatkan Penjualan Produk atau Layanan

Manfaat berikutnya dari benchmarking adalah meningkatkan penjualan di perusahaan. Saat melakukan benchmarking, Anda dapat lebih memahami performa penjualan bisnis Anda, dan bagaimana jika dibandingkan dengan kompetitor.

Dengan demikian, Anda dapat merumuskan strategi marketing yang tepat bagi produk atau layanan Anda, serta menyusun penawaran yang mungkin belum dilakukan kompetitor.

4. Menganalisis Kompetisi

Manfaat lain dari benchmarking adalah menganalisis kompetisi. Dengan mengetahui tren persaingan yang terjadi di industri yang sama, Anda dapat lebih cekatan dalam merumuskan strategi bisnis untuk menghadapi persaingan.

5. Memaksimalkan Kelebihan Perusahaan

Benchmarking tidak hanya berguna untuk melihat “ke luar” perusahaan saja, namun juga bermanfaat untuk melihat ke aspek-aspek internal.

Benchmarking membuat Anda dapat fokus pada kelebihan perusahaan jika dibandingkan dengan kompetitor, serta dapat mempelajari bagaimana kompetitor bisa lebih unggul dari perusahaan Anda.

Baca juga artikel: Promosi Produk dengan Website? Paling Ampuh dan Efektif!

Contoh Benchmarking

Ada banyak perusahaan besar yang telah melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang menjadi kompetitornya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Samsung dan Apple

Kedua perusahaan ini sudah cukup lama bersaing ketat dalam bidang teknologi. Benchmarking ini bermula dari Apple yang meluncurkan seri iPhone 4 bertepatan sebelum Samsung mengeluarkan produk Galaxy Ace.

Saat ini, Samsung dianggap meniru produk Apple, tidak sedikit pihak yang menganggap kedua produk tersebut memiliki kesamaan di sejumlah aspek.

Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa Samsung melakukan benchmarking terhadap Apple, meski pengadilan tidak memutuskan Samsung melanggar hak paten seluruhnya.

Sebagai manfaatnya, kini Samsung dapat menguasai pasar yang lebih luas karena memiliki harga relatif lebih terjangkau dibanding Apple.

2. Honda dan Yamaha

Contoh lain benchmarking adalah upaya yang dilakukan Honda terhadap Yamaha. Setelah Yamaha mengeluarkan sepeda motor matik Mio, Honda melakukan benchmarking dengan meluncurkan produk Honda Beat dengan jenis yang sama, namun dengan keunggulan berbeda.

Hingga kini, produk Honda Beat mampu bersaing dengan produk Yamaha Mio, baik dari sisi keunggulan atau fitur, maupun dari sisi penjualan.

Pada awalnya, benchmarking mungkin terdengar “buruk” dan “jahat”, sebab sejumlah perusahaan meniru kompetitor supaya dapat bertahan di industri bisnis. Namun, sebenarnya, benchmarking yang dilakukan dengan baik, terstruktur, dan mematuhi koridor-koridor hukum, justru bisa membawa beragam manfaat untuk perusahaan tersebut.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 4.6 / 5. Vote count: 5

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Darin Rania

A mother who dedicate her time to write & create creative contents

banner pop up - Pindah Hosting ke Rumahweb