Rumahweb Blog
Banner Artikel - Agregasi Database Pengertian, Fungsi, hingga Contohnya

Agregasi Database: Pengertian, Fungsi, hingga Contohnya

Sekumpulan data dalam database akan tetap menjadi data mentah tanpa proses agregasi, atau pengelompokkan. Agregasi database perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat sesuai, dengan kebutuhan.

Lalu, apa itu agregasi database, fungsi, jenis, dan contohnya? Pada artikel kali ini, Rumahweb akan mengulas secara lengkap mengenai agregasi database. Simak sampai akhir, ya!

Apa itu Agregasi Database

Agregasi database adalah proses penggabungan atau pengelompokan data dari beberapa sumber yang berbeda, agar menjadi satu data yang terstruktur, sesuai dengan kebutuhan pemrograman database.  

Sebagai contoh, dari sekumpulan data yang ada, Anda ingin mencari data mana yang memiliki nilai tertinggi, terendah, dan rata-rata nilainya. Agar dapat mencari nilai yang diinginkan, Anda perlu mengelompokkan data yang ada terlebih dahulu. Pengelompokkan inilah yang dimaksud dengan konsep agregasi data.

Fungsi Agregasi Database

Agregasi database memiliki beberapa fungsi umum yang perlu diketahui, antara lain:

  1. Analisis Data

Fungsi pertama dari agregasi database adalah untuk analisis data. Analisis data dapat dilakukan setelah proses agregasi data dengan cara menggabungkan dan menganalisa data dari beberapa sumber. 

Promo Hosting Murah Rumahweb

  1. Pelaporan

Dari hasil pengumpulan dan pengelompokkan data dari berbagai sumber ini, Anda akan mendapatkan laporan bisnis yang komprehensif.

  1. Pengambilan Keputusan

Data yang telah diagregasi akan menghasilkan data baru yang akurat dan lengkap, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.   

Jenis Agregasi Database

Berikut ini beberapa jenis agregasi database yang sering digunakan:

1. Penjumlahan (SUM)

SUM adalah jenis agregasi yang digunakan untuk menjumlahkan nilai dalam suatu kolom. 

2. Rata-rata (Average)

AVERAGE digunakan untuk menghitung atau menentukan nilai rata-rata dari data yang dikumpulkan.

3. Maksimum (Maximum) dan Minimum (Minimum)

Sesuai istilahnya, MAXIMUM digunakan untuk mencari nilai tertinggi, sedangkan MINIMUM digunakan untuk mencari nilai terkecil.

4. Hitung (COUNT)

COUNT adalah jenis agregasi yang digunakan untuk menghitung jumlah baris atau entri yang ada dalam kolom atau tabel di database. 

5. Distinct (DISTINCT)

DISTINCT digunakan untuk mengambil nilai unik yang ada di dalam kolom. 

6. Group (GROUP)

GROUP adalah jenis agregasi yang digunakan untuk mengelompokkan data dalam satu atau beberapa kolom.

7. Concatenation (CONCAT)

CONCAT adalah jenis agregasi yang digunakan untuk menggabungkan nilai string dari beberapa baris menjadi satu string tunggal.

8. Median (MEDIAN)

MEDIAN adalah jenis agregasi yang digunakan untuk mencari nilai tengah. 

Itulah jenis-jenis agregasi yang banyak digunakan untuk mendapatkan informasi sesuai tujuan analisis yang diinginkan. Anda juga dapat menggabungkan beberapa agregasi untuk mendapatkan data yang lebih akurat. 

Contoh Agregasi Database

Setelah memahami pengertian, fungsi, serta berbagai jenis agregasi, selanjutnya Rumahweb sudah merangkum contoh studi kasus dan pengaplikasian agregasi untuk Anda:

Contoh Studi Kasus 

Perusahaan A memiliki beberapa cabang di lokasi berbeda-beda. Setiap cabang perusahaan memiliki database lokal berisi informasi tentang inventaris dan penjualan. 

Agregasi database dapat dilakukan untuk mengintegrasi data pada semua cabang, sehingga dapat diketahui performa penjualan secara menyeluruh, atau produk mana yang paling laris di suatu cabang. Data ini nantinya dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan dalam proses bisnis.

Contoh Jenis Agregasi

Berikut adalah contoh jenis agregasi yang dapat Anda gunakan.

SUM

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, SUM digunakan untuk menjumlahkan nilai yang di suatu kolom. Sebagai contoh, berikut tabel penjualan suatu perusahaan:

Tabel: Penjualan

contoh tabel penjualan

Untuk mengetahui jumlah total penjualan, Anda dapat menggunakan query:

Query:
SELECT SUM(Jumlah) AS TotalPenjualan FROM Penjualan;

Hasil querynya adalah sebagai berikut:

contoh table total penjualan

Dari hasil agregasi di atas, disimpulkan bahwa total penjualan adalah sebanyak 30 produk.

AVERAGE

Dengan menggunakan perintah AVG, Anda akan mendapatkan nilai rata-rata dari data yang ada. Sebagai contoh, kami akan menghitung nilai rata-rata siswa.

Tabel: NilaiSiswa

contoh rata-rata tabel siswa
Query: 
SELECT AVG(Nilai) AS RataNilai FROM NilaiSiswa;
hasil query

Dengan menggunakan perintah AVG, didapatkan rata-rata nilai siswa sebesar 81,67.

COUNT

COUNT digunakan untuk mendapatkan jumlah data di suatu kolom.

Tabel: Pelanggan

Query:
SELECT COUNT(*) AS JumlahPelanggan FROM Pelanggan;

Dengan perintah COUNT di atas, jumlah pelanggan adalah 3 pelanggan.

Itulah beberapa contoh penggunaan jenis agregasi dalam database. Masih ada banyak jenis lain yang bisa dikombinasikan untuk mendapatkan data sesuai kebutuhan analisis Anda.

Demikianlah ulasan kami tentang apa itu agregasi database, yang dapat membuat data dan analisis penjualan menjadi lebih akurat. Semoga artikel ini bermanfaat!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Vote count: 3

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

Cloud Hosting Terbaik Rumahweb

Anggit Puguh

Anggit adalah seorang technical support di Rumahweb Indonesia yang memiliki hobi mengajar. Sebagai anggota tim Kelas Inspirasi, Anggit berusaha menginspirasi banyak anak kecil agar berani bermimpi dan terus berusaha meraih cita-cita mereka.